Kamis, 20 Mei 2010

I don't Know

( Teringat jauh-jauh kebelakang hari, saya pernah bertanya tentang "Saya Tidak Tahu", ini jawaban guru saya Ust. Deka, semoga bermanpaat )



Kalimat "saya tidak tahu" yang datang dari P'AHM, seorang rekan patrap, cukup menggelitik saya. Lalu kalimat itu menjadi bahan perenungan saya sehingga muncullah tulisan berikut ini.

Pertama saya coba melihat kamus bahasa Arab untuk tahu tentang kata INSAN (manusia). Ternyata kata insan ini berasal dari akar kata NISYAN yang artinya "blank, tidak tahu, lupa".

Lalu saya berkontemplasi tentang nggak tahu itu. Nggak tahu itu apa sih ??.

Kalau kita melakukan langkah mundur (rewind) atas sejarah manusia, maka ternyata manusia itu bermula dari nggak tahu apa-apa. Nggak tahu mendengar, nggak tahu melihat, nggak tahu rasa, nggak tahu hidup. Benar-benar nggak tahu apa-apa. Nothing. Jadi dari namanya saja sebenarnya sudah menunjukkan kenyataan yang hakiki dari manusia itu. Si tidak tahu.

Lalu saya mencoba melihat tanaman, pohon, bumi. Ternyata alam-alam tersebut juga disebut benda yang tidak tahu apa-apa alias BLANK.

Tapi kenapa orang bisa mengetahui dengan matanya, mengetahui dengan telinganya, mengetahui dengan hidungnya, mengetahui dengan lidahnya, mengetahui dengan mulutnya, mengetahui dengan perutnya, mengetahui dengan kutanya?, atau mengetahui dengan fikirannya, mengetahui dengan hatinya??. Lalu dia berubah menjadi tahu.

Dari manusia itu yang disebut al insan (tidak tahu), nisyan (lupa, blank). Tapi lalu menjadi tahu. Ini proses apa namanya... gitu?. Terus saya ingat sebuah permainan yang lebih real yaitu "WAYANG".

"Gatotkaca" ketika masih berada di dalam kotak, namanya al insan (blank). Tidak punya hati, tidak punya perasaan, tidak punya mendengar, tidak punya melihat, tidak tahu..., tidak tahu..., tidak tahu..., tidak kuat, tidak punya apa-apa. Blank. Yang ada saat itu hanya SANG DALANG.

Hanya sang dalanglah yang ada, dia "SENDIRIAN". Dia punya pikiran, punya rencana, punya sikap, punya hidup, punya pendengaran, punya penglihatan.
Si dalang lalu mengambil salah satu wayang dari dalam kotak. Sang wayang diangkat dan dimainkan, maka si wayang "bisa" bergerak, berbicara, mendengar. Sang wayang lalu punya "PERAN", dia jadi Gatotkaca, dia jadi Punakawan, dsb. Sebenanya peran itulah yang membuat si wayang merasa punya kesadaran dan mengaku; akulah Gatotkaca, akulah Bima, akulah Direktur, dsb. Tapi hati-hatilah dalam peng-akuan ini, salah-salah anda akan disiksa.

Lalu ada istilah Zikr
Ada istilah celupan Allah,
Ada "aliran Tahu"
Ada usaha "memberhentikan" aliran Tahu
Lalu akibatnya .....?
Bersambung
Lalu saya "diingatkan" akan adanya istilah ZIKR yang artinya juga INGAT. Jadi disini ada perubahan dari "kondisi" BLANK ke kondisi INGAT. Ini menunjukkan ada yang "diisi", ada yang dilalui, ada yang dilewati dan dialiri. Gunanya dialiri itu untuk mengisi APA??. Setelah saya pikir-pikir ternyata perubahan atau dialiri itu adalah untuk mengisi SIFAT supaya manusia dari blank (tidak tahu) menjadi TAHU.
Aliran Tahu itu berguna untuk mengisi sifat agar dia (si manusia) menjadi tahu mendengar, tahu melihat, tahu kuasa, dan segala macam. Perubahan dari blank menjadi ingat inilah yang disebut dengan "shibgah Allah" (celupan ALLAH). Dulu saya bingung untuk mengartikan celupan Allah ini apa.... Tapi melalui kata "saya tidak tahu" ini maka muncul pengertian begini:
" Bahwa celupan Allah itu adalah sebuah perubahan dalam diri manusia (nafs) dari tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak melihat menjadi melihat, tidak mendengar menjadi mendengar, tidak kuat dan tidak kuasa menjadi kuat dan kuasa. Inilah yang namanya CELUPAN. Dan sebaik-baik celupan adalah celupan Allah "SHIBGAH ALLAH", bukan celupan syetan, bukan celupan manusia, bukan celupan buku, bahkan bukan celupan fikiran orang lain. Pokoknya bukan celupan selain celupan Allah?.
Suatu saat Nabi Muhammad saw. hampir lupa kesadaran ini, lalu turun ayat "... bukan engkau yang membunuh saat engkau membunuh, tapi Allahlah yang membunuh. Bukan engkau yang melempar saat engkau melempar, tapi Allahlah yang melempar..." (An Anfaal 8:17). Lalu Nabi menjadi menyadari posisi Beliau kembali. Rasulullah disadarkan kembali posisi beliau yang sebenarnya, Yaitu posisi manusia itu "HAKIKINYA" hanyalah blank. Beliau melepaskan ke-aku-an beliau. Dan saat itulah beliau menyerah posisi ke "yang sebenarnya".
Jadi sebenarnya posisi yang perlu kita cari itu adalah bagaimana si manusia mengakui posisi "sejarah keberadaan dirinya". Perjalanan spiritual (rohani) itu adalah proses kesadaran tingkat tinggi untuk mencari dan mengerti sejarahnya sendiri bahwa manusia itu ternyata nis-yan, blank, tidak tahu.
Maka lalu ada ZIKR, sebuah kesadaran ingat, sehingga manusia (blank) menyadari bahwa dirinya (nafs) "HANYA DIALIRI"....
Dialiri apa ???. Bagaimana kalau tidak dialiri ..???...
Bersambung
Maka lalu ada ZIKR, sebuah kesadaran ingat, sehingga manusia (blank) menyadari bahwa dirinya (nafs) "HANYA DIALIRI....". Manusia yang blank lalu dialiri RASA TAHU, dialiri RASA MENDENGAR, dialiri RASA HIDUP, dialiri ..., dialiri ..., unlimited.....

Kalau ada yang TIDAK DIALIRI TAHU itu bagaimana ??.
Ada orang yang tidak dialiri TAHU melalui mata, maka artinya dia menjadi si buta.
Ada orang yang tidak dialiri TAHU memalui telinga, maka orang itu disebut si tuli.
Ada orang yang tidak dialiri TAHU melalui otak, maka jadilah dia si bodoh.
Ada orang yang tidak dialiri TAHU lewat pita suara, maka dia disebut si bisu.

Kalau ada yang TIDAK DIALIRI HIDUP itu bagaimana ??.
Ada orang yang tidak dialiri HIDUP dikaki, atau ditangan, atau di sebagian tubuh, maka dia jadi si lumpuh.
Ada orang yang tidak dialiri HIDUP di ginjal, maka dia disebut si gagal ginjal.
Ada orang yangtidak dialiri hidup di jantungnya, maka dia disebut si mati.

Jadi manusia itu dikatakan sempurna "jika dan hanya jika" dia dialiri HIDUP, dialiri TAHU, dialiri CERDAS, dialiri GERAK, dsb. Pengertian inilah yang dimaksud oleh kalimat ".... Ku-tiupkan RUH-KU...". Jika kurang salah satunya, maka namanya bukan manusia sempurna. Misalnya ada yang menjadi "si buta hati", karena hatinya sudah tidak bisa menjadi muthmainah (tenang).

KALAU sudah tidak dialiri baru kita sadar bahwa aliran itu bukan MILIK KITA. Kalau ada yang hilang, misalnya aliran tahu dimata agak terganggu, baru kita minta tolong" "Ya Allah sehatkanlah mata saya". Kalau sudah begitu baru kita “NGEH” bahwa aliran itu bukan kita yang punya.

Kalau semua aliran itu sudah terhenti, maka namanya bukan manusia lagi, tapi MAYYIT, si MAYAT.

Lalu kesadaran yang TERTINGGI itu APA ??. Dan Bagaimana REALITAS-nya ??.

Bagaimana mendapatkan kesadaran tingkat tinggi itu secara REAL ?.
Bagaimana caranya agar kesadaran itu bukan lagi dalam bentuk wacana atau gagasan-gagasan saja??.

"Kalau Allah mengizinkan, nanti ini bisa menjadi sebuah TOPIK yang menarik juga. Saya sendiri belum tahu bagaimana mengungkapkannya lewat kalimat-kalimat atau gagasan-gagasan. Karena ini sudah merupakan sebuah LAKU, sebuah PRAKTEK".

Karena kalau kesadaran itu masih hanya dalam taraf gagasan saja, saya khawatir bahwa kita akan cepat lupa, karena kita memang pelupa, tidak ingat (al insan). Kalau hanya sebatas gagasan-gagasan, itu juga banyak di PASAR. Sedangkan kalau kesadaran itu sudah menjadi sebuah realitas (laku, praktek), maka dia akan tetap bertahan terus dan terbawa saat berdiri, duduk, tidur, bekerja, menyetir mobil, merencana, atau saat apapun ... (bahkan saat dikamar mandi sekalipun) ... akan tetap terasa dan tersadari. Karena memang "kondisi" inilah yang disebut dengan kenyataan IHSAN......!!.
ersambung
Masalahnya adalah: Sungguh sedikit orang yang "mampu" menyadari posisi ke-blank-annya ini. Artinya apa??. Si manusia mencoba "menghentikan" kesadaran aliran itu hanya di kesadaran di tubuhnya, difikirannya, diemosinya sendiri. Sehingga yang didapat apa???. SIKSA, TERSIKSA. Urutan kesalahan penempatan kesadaran itu kira-kira begini:
1. Baru dialiri kesadaran tahu lewat bahasa ketubuhan saja, misalnya lewat panca indera, lalu dia "berani-beraninya" menghentikan aliran rasa tahu itu diketubuhannya. "Diri saya lebih cantik dan ganteng dari dia"; Diri saya lebih kaya dari dia"; Bangsa saya lebih ARIA dari bangsa lain", dsb. Maka akibat dari menghentikan aliran tahu di ketubuhan ini, jika anda melihat orang lain lebih baik dari persepsi di ketubuhan anda, maka anda menjadi tidak suka kepada "pembanding" anda, anda menjadi tersiksa oleh lawan banding anda itu. Akibatnya adalah SIKSA. SIKSA tingkat ketubuhan. Akibat yang terburuk adalah adalah anda bisa-bisa membunuh orang lain itu, bahkan bisa menyebabkan perang yang dahsyat seperti yang diciptakan oleh HITLER, HIROHITO, MUSOLINI, dan mungkin sebentar lagi G.W. BUSH dan konco-konconya.
IBLIS pun ternyata hanya berhenti dialiran rasa tahu ketubuhan ini. Iblis mengaku: "... aku lebih baik dari Adam, aku diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari tanah, jadi ngapain aku harus sujud kepada Adam, bantah iblis ..". Akibatnya si iblis jadi tersiksa dari semenjak Nabi Adam dulu sampai nanti hari kiamat, bahkan tidak akan berhenti sampai di alam akhirat.
2. Meningkat sedikit dari ketubuhan menjadi menghentikan aliran tahu di tingkat "FIKIRAN dan PERSEPSI".
Baru dialiri rasa tahu melalui fikirannya "sedikit saja", lalu mengaku bahwa dialah yang benar. Baru dialiri rasa tahu melalui persepsi apa yang dibacanya, lalu dia mulai dan beraninya menyempitkan TAHU itu menjadi miliknya sendiri. Baru dialiri rasa "paham" lewat persepsi diotaknya yang diajarkan oleh "gurunya", pembimbingnya, lalu dia memberhentikan PAHAM itu jadi miliknya dan kelompoknya sendiri. Lalu dia akan menyalahkan orang lain, karena orang lain itu tidak sama dengan aliran tahu (fikiran dan persepsi) yang ada diotaknya. Setiap ada yang baru dan yang baru itu "kebetulan saat ini" tidak sesuai dengan pola yang ada diotaknya, maka yang baru itu akan terpelanting dari otaknya. Akibatnya juga sebuah SIKSA. Orang ini akan selalu tersiksa jika menemukan aliran tahu yang lain yang disampaikan oleh orang lain. Dia sibuk menyanggah dan menyanggah. Dia akan disiksa lewat fikiran dan persepsinya sendiri.
Manusia yang sudah "agak maju" banyak yang berada dalam penghentian aliran tahu dikesadaran fikiran dan persepsinya ini. Tapi percayalah disini akibatnya juga akan TERSIKSA.
Lalu bagaimana TERSIKSA yang 'canggih"....? Sebenarnya dia tersiksa tapi dia tidak menyadari bahwa dia tersiksa ..???.
Bersambung
TERSIKSA yang 'canggih".itu...

3. Mungkin ada juga yang sudah lebih tinggi dari hanya sekedar menghentikan aliran tahu di kesadaran tubuh dan fikiran. Ada yang sudah sampai pada tahap menghentikan rasa tahu yang mengalir itu di penghentian RASA atau EMOSI-nya. Saat dia merasakan suatu ekstasis dalam beribadah atau berzikir, lalu dia berhenti di rasa ekstasis itu. Saat dia mendapatkan aliran tahu "rasa cinta" (konon kabarnya RASA CINTA ini adalah pencapaian tingkat tertinggi dalam beribadah) akibat sebuah praktek ibadahnya, lalu dia berhenti di rasa cinta itu. Dia perkuat dan dia kembangkan rasa cinta itu. Berkembang memang rasa cinta itu dari hari ke hari. Akan tetapi akibatnya (kalau kita mencoba menghentikan aliran tahu itu hanya di RASA CINTA), maka yang muncul ternyata juga SIKSA. Dia tersiksa oleh rasa cinta itu. Siksa cinta ini sungguh begitu dahsyat. Dikirain kita tidak tersiksa tapi realitasnya adalah tersiksa. Inilah SIKSA yang canggih.

Pencinta Agung "Rabiah Al Adawiyah" juga tersiksa dengan RASA CINTA ini sehingga hari-harinya dia lewati dengan tangis, tangis, dan tangis. Waktu-waktunya dia isi dengan bersenandung, dengan berpuisi yang menghiba-hiba atas ketidakmampuannya mengendalikan "SERGAPAN" rasa cinta yang begitu dahsyat kepada Penciptanya. Bahkan sampai-sampai dia tidak mau untuk menikah, karena dia tidak mau kehilangan rasa cinta dia kepada Khaliknya yang sudah sangat dalam. Sehingga fungsi kekhalifahannya menjadi "terbengkalai".

Rasa cinta itu kalau dikembangkan memang bisa menjadi sangat besar. Tetapi salahnya adalah sang pencinta mencoba menghentikan cinta itu di tingkat RASA-nya SENDIRI, di tingkat EMOSI-nya SENDIRI. Padahal instrumen yang dipakainya sama dengan instrumen untuk mencintai anaknya, istrinya, keluarganya. Bahkan instrumen yang sama juga dipakai untuk mencintai bunga, tumbuhan, binatang peliharaan sekalipun, menicintai anjingnya misalnya. Instrumen yang sama juga dipakai untuk membenci, marah, sedih, dsb. Instrumen itu konon disebut "HATI".

Adakalanya instrumen itu terperangkap dengan rasa cinta kepada ciptaan atau kebendaan, tapi akibatnya dia sudah sangat tersiksa. Banyak contohnya bagaimana orang bisa tersiksa karena kekasihnya, istrinya, anaknya, hartanya, binatang peliharaannya. Sehingga dia juga bisa menangis, terharu, sedih, benci.

Atau ada juga yang terperangkap dengan rasa cinta kepada kebendaan, tapi dia merasakan ekstasis, nikmat, tenang. Misalnya orang yang terperangkap dengan aliran rasa senang dengan "mobil kunonya", dia akan sanggup berjam-jam harus berbaring di kolong mobilnya mengutak-atik ini itu mobil kuno tsb. Ada yang terperangkap dengan ekstasis rasa memancing, main golf, main perempuan, dsb.

Masalah UTAMA pemberhentian aliran tahu di tingkat RASA ini adalah ......?
Bersambung
Sekarang masalah utamanya adalah mampu jugakah instrument itu (hati) untuk "menampung" CINTA kepada ZAT YANG MAHA TAK TERBANDINGKAN??. Sedangkan dipakai untuk mencintai makhluknya saja instrument itu sudah membuat kita demikian tersiksa baik oleh rasa senang, cinta, suka cita, atau sedih, benci, nelangsa. Lalu instrument itu mau dipakai pula untuk
mencinta YANG TAK TERKIRAKAN. --- MUNGKINKAH..?

Kalau mau coba-coba, silahkan saja. Karena akibatnya juga sebuah siksa yang sangat dahsyat, tapi anehnya tanpa kita sadari bahwa itulah siksa. Penghentian aliran tahu di kesadaran RASA ini biasanya memperdaya orang-orang yang menjalani dunia spiritual, tapi tingkatannya masih pada
taraf spiritual semu (pseudo sufi). Karena spiritualitas asli dan sempurna itu adalah seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi-nabi lainnya.

Kalau begitu kesadaran macam apa yang harus dimiliki seorang manusia yang sebenarnya (hakikinya) dalam menyikapi Shibgah Allah (celupan Allah) itu agar kita menjadi orang yang TIDAK TERSIKSA, agar kita TIDAK merasa TAKUT, TIDAK merasa KHAWATIR "laa khaufun 'alaihim wa laa hum yah zanuun". Ini juga bisa menjadi topik tersendiri nantinya.

"Duhai ALLAH berikanlah KAMI kesempatan dan kemampuan untuk mengungkapkan ini.

Kemudian TAHU itu APA ???. Samakah TAHU di SINI dengan TAHU di AMERIKA??. Ini juga bisa menjadi topik yang menarik.

Silahkan direnung-renungkan. Sudahkan anda mendapatkan pengertian-pengertian itu dan merealisasikannya dalan keseharian anda??.
Jalan apapun yang anda lakukan, sudahkah realisasinya terasa ??. Baik itu lewat "jalan Muhammad", lewat "jalan Qur'an dan Hadist atau lewat "jalan sendiri". Silahkan saja. Kalau anda-anda sudah mendapatkan itu semua, maka bersyukurlah anda, berbahagialah anda, karena anda sudah bisa menjadi SEORANG HAMBA. Hanya seorang HAMBA, tidak lebih. Dan khabarkanlah itu kepada orang lain, walau satu ayat sekalipun, agar orang lainpun bisa DIALIRI RASA TAHU itu.

Kalau belum bisa, maka mohonlah hidayah dan bimbingan kepada YANG MAHA TAHU. Bergurulah kepada DIA. DIA-lah ALLAH..

Terima kasih P'AHM, ternyata ALLAH telah mengajari saya lewat sebuah ungkapan P'AHM yang sangat sederhana "saya tidak tahu". Semoga P'AHM di beri Rahmat oleh ALLAH.

SELESAI

Senin, 17 Mei 2010

Mak Comblang

Saya baru nyadar ternyata selama ini saya type orang yang cuek bebek. Bahkan mungkin orang yang sangat cuek… secuek-cueknya dari yang palik cuek dimuka bumi ini…( biar agak dramatis dikit nggak papa ya ! ). Padahal disekelilingku berseliweran wanita-wanita cantik yang kecantikannya…pokoknya tiada tandingannya deh. Wanita itu dengan segala tingkah polahnya selalu saja mencari perhatianku.
Tapi yang namanya ngga suka ya ngga suka, mau diapa-apain juga tetep ngga suka…mau gimana lagi di hati ini blassss ngga ada rasa sedikitpun.
Hingga suatu saat diusiaku yang tidak muda lagi datanglah seorang Mak Comblang kepadaku.

Mak Comb : “ Brother…lihatlah wanita itu, cantik, anggun, mempesona, wanita yang sangat sempurna, sungguh sangat ideal buatmu. Tidakah kau tertarik padanya? ”.

Diam-diam akhirnya saya curi-curi pandang, dia memang wanita yang sangat anggun, banyak yang berusaha mendekatinya, banyak orang laki-laki maupun perempuan suka padanya.
Tiba-tiba ada rasa yang menyusup dan hadir dalam hati ini… ada bahagia…ada seneng…ada terharu. Apakah ini yang namanya Cinta?

Saya : “ Mak…diusiaku yang tdk muda ini, apakah aku pantas mendapatkannya?”
Mak Comb : “ Brother dia wanita terhormat, bukan umur, materi yang dia lihat…tapi bagaimana kesungguhan kita, seberapa besar pengorbanan kita untuk mendapatkannya…itu yang dia lihat brother .”
Saya : “ Mak…benarkah itu? Kalo gitu aku ingin segera mengenalnya, meminangnya dan memilikinya, do’akan ya biar cepat berhasil.”
Mak Comb : “ Ok brother,selamat berjuang. Tidak ada keberhasilan tanpa jerih payah. Good luck!!!”
Saya : “ Thanks ya Mak…do’a dan suportmu aku tunggu”

Hayooo…..jangan ngerezzz dulu yah !!!! Tadinya mau dibikin lebih seru…takut yang ngebacanya kebabblasan ya distop deh.
Wanita dalam ceritera ini diibaratkan ilmu. Ilmu apa saja itu untuk mendapatkannya kita harus ada rasa suka dulu.
Sebagaimana wanita ilmu juga:
Ingin diketahui dan dikenali
Ingin didekati dan dicintai
Ingin diburu dan dimiliki
Ingin dihargai
Kemudian ada ijab Kabul / serah terima, barulah kita boleh memiliki Wanita Anggun tersebut.

Thanks to Mak Comblang, maafkan daku atas percakapan imazinernya.

Sabtu, 15 Mei 2010

Kenapa sih frOm zerO

Kenapa sih judulnya from zero kata temen saya di Plant. Ya...karena memang from zero jawab saya sekenanya. Kemampuan saya dalam berbahasa Inggris nol… tapi juga kayaknya nggak nol banget sih...duhhhh rada ngelesss dikit, ya beginilah manusia (maaf....maksudnya khususon saya denk) selalu cari alasan alias tidak mau mengakui kelemahan diri.


Sebenarnya gini...sekitar dua minggu ke belakang saya ditugasi oleh bos selama sekitar 2 X 6 jam untuk mendampingi bule dari Austria dalam proyek di Plant tempat saya bekerja.Disitu barulah saya menyadari betapa pentingnya yang namanya bahasa Inggris.

Jadi frOm zerO” adalah salah satunya perjalanan saya dalam belajar berbahasa Inggris juga berbagai macam catatan tentang proses pembelajaran dalam kehidupan.


Tapi ternyata baru saja kita punya kehendak, banyak sekali suara bermunculan, ada yg bilang terlambat lah, sudah ketuaan lah, kenapa nggak dari dulu lah, bahkan ada yang rada sangar dibilang orang stress anyar gara-gara saya was wes wos nggak puguh. Padahal saya menjalankan instruksi my teacher Mr.Teguh, jangan takut salah baru punya satu dua jurus praktekan meskipun bebek belur hajar bleh.... ya hasilnya dikatain orang stress anyar. Tak apalah tidak ada kesuksesan tanpa suatu pengorbanan.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar, tidak ada kata ketuaan untuk belajar. Thanks to Mr.Teguh...you trigger my spirit to learning language English. Bener nggak ya penulisannya?

Apalagi saat Mr.Teguh manggil saya “brother”…duhhh senengnya.


Lalu kenapa dibelakangnya “ i don’t know “ , yaa...karena memang saya tidak tahu. Saya tidak tahu akhir dari perjalanan ini. Tapi saya yakin dibalik “ I don’t know “ ada sesuatu yang luar biasa.

Jadi itu brother…kenapa judulnya “ frOm zerO tO i dOn’t knOw ,ini adalah sebuah proses pembelajaran dalam perjalanan kehidupan. Terima kasih semoga bermanfaat, khususnya buat saya pribadi.

Buat my teacher end teman semua jangan sungkan untuk memarahin saya atow mengkoreksi saya bila ada salah-salah kata dan sikap yang kurang berkenan. Thanks you very much...end see you later.

Selasa, 04 Mei 2010

Menolong Berbuah Bahagia

”Coba sekarang niatkan diri kita untuk menolong orang lain besok…ntah itu cuciin mobil orang lain, bawain beban orang lain, apa saja… pokoknya bersiap menolong orang lain besok pagi!” kata guru sekaligus orang tua kami saat acara malam Kamis-an di Kabel 16.

Ya Allah… saya siap dan bersedia untuk menolong orang lain…silahkan pake tubuh saya ini Ya Allah… tiba-tiba rasa bahagia datang menghampiri dada saya, semakin lama… semakin kuat…semakin kuat mengaliri tubuh ini. Sampe menjelang tidurpun bahagia itu masih ada menemani saya..

Keesokan harinya saya mulai buat beberapa rencana, dan ternyata…dari beberapa rencana itu tak satupun yang terealisasikan.Ada apa ini….?
Hingga akhirnya dalam sebuah perjalanan…aku melihat…saat semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing…saat dari sekian banyak orang tak peduli…saat rasa kasih dan sayang hilang dan kalah dengan urusan pribadi.
Ya Allah….ternyata Engkau utus aku untuk menolong orang tersebut. Ok Yaa Allah…saya siap dan bersedia.
Ternyata ada rasa bahagia dan senang yg luar biasa saat kita bisa menolong dan meringankan beban orang lain, dan lebih dahsyatnya lagi ternyata rasa bahagia itu kekal…kita bisa merecall kembali saat kita perlukan.

Bolehlah kita berencana, tapi rencana Allah SWT –lah yang paling baik.
Ya Allah…ajari saya untuk bisa membaca setiap kehendak-Mu, dan berilah kekuatan kepada saya untuk bisa melaksanakannya.Amiin.


( Guruku bilang: Niat dan merealisasikan utk menolong orang inilah yg sudah hampir punah dari hati umat manusia )